SIGIT KINDARTO

"SELAMAT DATANG DI BLOG SANG OEMAR BAKRI"

Selasa, 27 April 2010

Welcome to Jembar Lestari

Perumahan Jembar Lestari (Jelez) terletak di Kelurahan Gumilir berada di sebelah utara SMK Wijaya Cilacap, dihuni oleh 170 KK terbagi dalam 1 RW yaitu RW 20 dengan ketua Bp. Tri Purnomo dan 4 RT yaitu RT 001 di ketuai oleh Bp. Recky, RT 02 diketuai Bp. Reddy Suswantoro, RT 003 diketuai Bp. Ariyadi, RT 004 diketuai oleh Bp. Jimmy. Perumahan ini dibangun mulai bulan Juni 2007.

Perumahan  dilengkapi dengan sarana / fasilitas umum seperti open space (ruang bermain) untuk anak-anak, Masjid yang dibangun oleh pihak pengembang dan telah berdiri bernama Masjid Jami' Al-Bahri, Taman, Penerangan Jalan.

Senin, 26 April 2010

Rekonstruksi Materi TIK SMP

Perkembangan teknologi informasi saat ini demikian cepatnya. Mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) diajarkan pada lembaga sekolah merupakan andalan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga maupun instansi sekolah untuk mentransformasikan pemahaman perkembangan kemajuan teknologi informasi tersebut kepada masyarakat (baca : siswa).

Akan tetapi materi TIK khususnya untuk jenjang SMP mengalami sebuah ironi jika dilihat dari kemajuan teknologi informasi. Dalam silabus Materi TIK kelas 7 berisikan Pengenalan Perkembangan Komunikasi dan Microsoft Word, kelas 8 berupa Microsoft Word dan Microsoft Excel pada semester genap, kelas 9 materi Internet dan email.

Perkembangan teknologi informasi digital yang melanda semua element ini belum diimbangi dengan pemberian materi TIK yang sesuai dengan perkembangan teknologi itu sendiri, bahkan di banyak tempat terjadi pelarangan penggunaan HP bagi siswa. Kalau dari kaca mata kemajuan teknologi informasi, HP dapat dijadikan sarana dan sumber belajar yang efektif terhadap fitur-fitur yang terdapat di dalamnya.

Demikian pula dengan kemajuan perangkat lunak (software) komputer yang menempatkan materi internet pada kelas 9, dirasakan sebuah ketertinggalan disebabkan saat ini banyak siswa kelas 7 maupun 8 bahkan siswa pada jenjang SD yang telah menjelajahi dunia maya (inernet) sebagai wahana untuk sumber belajarnya.

Dari mana anak-anak kita itu mengenal materi internet ? Ada yang secara Peer Teaching (teman), otodikdak, atau sekedar mencoba dengan datang ke warnet – warnet yang menjamur jumlahnya kemudian kalau ada kesulitan bertanya kepada petugas yang jaga di warnet tersebut.

Jadi mereka ibarat “Berilmu tanpa Guru”, sehingga dimungkinkan pemahaman terhadap pemahaman materi tersebut tidak utuh, dengan demikian belum mengerti mana dampak positif maupun efek negatifnya atau dalam istilah agamanya mana yang halal dan mana yang haram.

Kasus yang beberapa waktu lalu menimpa palajar SMP di Jawa Timur maupun Sumatra Barat dan dirilis Suara Merdeka yang menjadi korban penculikan, pornografi maupun trafficking manusia lewat jejaring sosial faceboook perlu mendapat perhatian dan solusi.

Oleh karena itu, sebagagai upaya untuk mencegah korban pelajar yang berjatuhan akibat pemanfaatan teknologi informasi adalah dengan melakukan rekonstruksi Materi TIK untuk jenjang SMP artinya materi internet perlu untuk diperkenalkan sejak kelas 7 disertai arahan akan pengaruh positif dan negatifnya. Meskipun semua itu akan kembali kepada diri masing – masing pelajar itu sendiri (User internet) tergantung pada daya saring (filter) diri / norma / keimanan pribadinya, apakah akan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk yang bermanfaat positif atau sebaliknya.

Email : aedadonk@yahoo.com
http://www.sigitjelez65.blogspot.com/

Rabu, 21 April 2010

PERISTIWA RENGASDENGKLOK



Sukarno dan Istri menuju Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa dimulai dari "penculikan" yang dilakukan oleh sejumlah pemuda (a.l. Adam Malik dan Chaerul Saleh dari Menteng 31 terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.

Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.