SIMULASI
BENCANA
Oleh : Sigit Kindarto
Tidak pernah absen wilayah Indonesia
pada setiap tahunnya senantiasa disambangi oleh Bencana. Masih teringat dengan jelas bencana
Tanah Longsor di Banjarnegara,
Gempa dan Tsunami di Mentawai Sumatra Barat, dan Letusan Merapi di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Sinabung di
Sumatra Utara merupakan bencana besar yang menimpa
rakyat Indonesia, belum lagi dengan adanya banjir serta angin lesus yang
menimpa bagian lain di bumi tercinta ini.
Dalam
khasanah pengetahuan sebenarnya Indonesia dapat dijadikan sebagai “Laboratorium
Bencana” tempat untuk sumber penelitian. Oleh karena pengaruh dari letak
Geologis yang merupakan daerah rawan bencana gempa bumi, juga pengaruh Negara
Kepulauan yang rawan bencana Tsunami, maupun karena terletak pada barisan
gunung berapi (Ring of Fire) yang membawa pengaruh pada ancaman bahaya vulkanik atau akibat
dari ulah penghuni planetnya yang menyebabkan terjadi erosi, tanah longsor
maupun banjir. Dan dalam setiap bencana yang terjadi tak pelak selalu banyak
memakan banyak korban jiwa.
Akan
tetapi selama ini management bencana belum menjadi focus perhatian dari sistem
pendidikan di Indonesia. Namun secara spasial, mungkin telah ada sekolah
yang menjadi model sekolah tanggap
bencana itu pun tidak sampai melibatkan siswa sebagai subyek kegiatan.
Oleh
karena itu, perlu segera diadakan kegiatan yang bersifat edukatif serta
aplikatif pada siswa untuk pemberian
pelatihan mitigasi dalam rangka menghadapi bencana alam berbentuk SIMULASI BENCANA
pada setiap jenjang pendidikan dengan memperhatikan setiap potensi bencana yang
ada di wilayah sekitar bentang alam institusi pendidikan dimaksud. Setiap
individu setelah mengikuti simulasi bencana akan menjadi akrab dengan daerah
tempat tinggalnya selanjutnya diharapkan ketika terjadi bencana setiap individu
dapat melakukan penyelamatan diri dan tahu dengan apa yang harus dilakukan, sehingga
korban jiwa dapat diminimalkan. Karena meski tidak diinginkan bencana tersebut
pasti akan datang menemui kita, oleh sebab itu perlu ada antisipasi yang
matang…………….