Sigit
Kindarto, S.Pd., M.Pd.
Guru SMP
Negeri 7 Cilacap
Fasda Pembelajaran
Tanoto Foundation Cilacap
Peraih Fasilitator Daerah Terbaik Tingkat Jawa Tengah
Kondisi geografis Indonesia memungkinkan banyaknya tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kita. Tumbuhan ini menjadi modal dan sumber belajar bagi lingkungan pendidikan. Dengan menggunakan metode kontekstual maka lingkungan menjadi sumber belajar utama dalam pembelajaran ini.
Mata
Pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang sangat dekat dengan aktivitas
keseharian peserta didik. Oleh karena itu, guru perlu memanfaatkan kedekatan
lingkungan peserta didik ini menjadi tema dalam pembelajaran yang dilakukannya
dikaitkan dengan kompetensi dasar yang ada dalam struktur kurikulumnya.
Secara umum, pembelajaran
IPS bertujuan mengembangkan pengetahuan, keterampilan sosial,
kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama, kemampuan memecahkan masalah, serta
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan sebagai
perwujudan warga negara yang baik. Oleh karena itu, pembelajran berbasis
aktivitas akan memberikan nilai tambah dan bermakna bagi peserta didik
Dalam
salah satu kompetensi dasar IPS ada materi mengenai produksi, distribusi dan
konsumsi. Materi ini mengajarkan kepada peserta didik untuk dapat mengulik
lebih dalam hal-hal terkait dengan berbagai macam kegiatan memproduksi barang
dan jasa agar peserta didik mempunyai bekal dan keterampilan untuk menghasilkan
jenis-jenis produksi baik barang maupun jasa.
Di SMP Negeri 7 Cilacap mata pelajaran IPS untuk kompetensi dasar produksi, distribusi dan konsumsi diarahkan agar peserta didik mampu menciptakan berbagai jenis kuliner unik yang belum ada di pasaran. Sumber kuliner harus diperoleh dari bahan-bahan yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik berupa hasil pertanian maupun perkebunan yang selama ini belum dilirik dan dijadikan sebagai bahan kuliner oleh pelaku boga.
Selaku
guru IPS berusaha untuk menggerakkan peserta didik mampu berkreasi, mengkonsep,
memproduksi dan memperdagangkan produk boga unik yang belum ada di pasaran sekaligus
sebagai sarana berlatih wira niaga. Jenis kuliner yang dicipta boleh mirip atau
merupakan inovasi dari berbagai jenis boga yang sudah ada. Tujuannya adalah peserta didik mampu mengolah
ide kuliner untuk dimanfaatkan memberi alternatif menu boga unik serta mengatasi
kelangkaan akibat tingginya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia dan membiasakan
berkreasi dengan ide-ide nyentriknya dan dari 5 kelas yang ditugasi tercipta
124 jenis kuliner baru.
Semua
kuliner unik ketika sebelum masa pandemi dikemas untuk ditawarkan dan
didistribusikan ke setiap kelas dan ruang guru yang ada di SMP Negeri 7 Cilacap
secara berkelompok dan bergilir. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang sehingga
ketika mempromosikan produknya mempunyai kesempatan yang sama dalam menawarkan
hasil kulinernya. Untuk memeriahkan kegiatan ini juga di beri nama Hari
Berniaga Espentu. Dari kegiatan ini terkumpul dana hasil penjualan yang cukup
besar yaitu Rp. 1.872.500. Literasi finansial sekaligus menjadi bagian dalam
pengelolaan hasil kegiatan ini.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan terjadi perubahan moda pembelajaran dari luring
menjadi daring. Hari Berniaga Espentu-pun juga
mengikuti moda pembelajaran yang dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran berbasis
aktivitas yang dikemas menjadi Hari Berniaga ini dimaksudkan sebagai upaya melatih BERWIRA NIAGA. Kegiatan ini sekaligus juga mempraktikkan model
pembelajaran MIKiR. Bagaimana MIKiR ini dapat diterapkan ? Karena peserta didik Mengalami secara langsung untuk
mengkonsep, menggali ide, mengamati lingkungan dalam mencari bahan baku untuk
jadikan sebagai Boga Uniknya. Interaksinya
dilakukan peserta didik dengan sesama peserta dalam menentukan bahan dan nama
kuliner yang diciptakannya melalui media sosial kelas agar tidak terjadi nama
boga yang sama dengan bahan yang sama pula, Komunikasi dilakukan
oleh peserta didika ketia melakukan promosiatau penawaran hasil karyanya kepada
para konsumennya. Refleski dilakukan
ketika akhir pekan pembelajaran setelah peserta melakukan proses penjualan,
kesulitan atau apa manfaat yang dirasakan peserta didik dengan melaksanakan
kegiatan ini.
Langkah-langkah
melaksanakan latihan berwira niaga di Hari Berniaga Espentu di masa daring
adalah sebagai berikut : 1) Guru Memberikan arahan pembelajaran menggunakan
Aplikasi Plotagon tentang Materi Pokok Ekonomi atau PPT. 2). Membuat LKPD IPS
tentang pembuatan Kuliner Unik yang belum ada di pasaran berbahan baku hasil
pertanian dan perkebunan. 3). Aplikasi Plotagon/PPT dan LKPD di upload guru di
kelas virtual bisa menggunakan google
classroom maupun WA grup kelas. 4). Guru dan Peserta didik melakukan diskusi
pembelajaran dalam tatap muka virtual di Forum WA Messenger 5). Setelah ada kesepahaman tetang pembelajaran
materi pokok ekonomi, peserta didik dan guru melakukan interaksi secara
chatting di grup WA sampai berproses menentukan produk kuliner uniknya. 6). Di
hari pembelajaran minggu berikutnya semua peserta didik melakukan gelar karya
hasil ciptaan kuliner uniknya di media sosial sekolah maupun pribadi dengan
deskripsi produknya berupa bahan, proses produksi, harga, keunggulan kuliner
yang dibuat.
Gelar
karya secara maya ini juga unik karena ternyata konsumen selaku pembeli produk
juga harus daring dalam melakukan transaksi. Meski demikian pangsa pasar yang
terbuka luas tersebut belum sepenuhnya disambut luas masyarakat, karena
ternyata pembelinya baru sesama temannya, dalam rangka memeriahkan hari
berniaga. Ini mungkin promosinya yang harus lebih diintensifkan di waktu
mendatang.
Meski
Hari Berniaga sebagai upaya melatih Berwira Niaga kepada peserta didik dengan
menggunakan moda daring ini tidak semeriah ketika era tatap muka, namun peserta
didik merasakan merdeka belajar selaras dengan yang sedang digalakkan oleh
Pemerintah. Guru bersifat sebagai fasilitator dan motivator bagi proses
pembelajaran yang dialami oleh siswa. Proses model pembelajaran semacam ini
memberikan keyakinan bahwa peserta didik di masanya nanti akan mampu menjadi
wira usahawan handal dan kreatif yang
mampu mensiasati keadaan dan mampu bertahan dalam setiap kondisi.