SIGIT KINDARTO

"SELAMAT DATANG DI BLOG SANG OEMAR BAKRI"

Selasa, 20 Desember 2022

PELUNCURAN CERMIN MENANDAI HUT KE-4 K’GUM CILACAP dan HUT KE-1 MAJALAH CAHYA WIDYA


Bertempat di Gedung Dwijaloka kompleks PGRI Kabupaten Cilacap, Senin tanggal 19 Desember 2022 dilaksanakan Peluncuran 1708 CERMIN (Cerita Mini) Menyambut Merah Putih. Kegiatan ini dilaksanakan oleh K’Gum (Komunitas Guru Menulis) Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan SIP Publishing Purwokerto.
Pemotongan Tumpeng oleh Sekda Cilacap, Bpk. Awaluddin Laode Murri, AP., M.M diserahkan kepada Ketua Umum K'Gum Cilacap, Sigit Kidarto, M,Pd.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Bapak Awaluddin Laode Murri, AP., M.M, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Bapak Drs. Sadmoko Danardono, M.Si. serta Duta Baca Indonesia, Bapak Gol A Gong serta Direktur SIP Publishing, Bapak Indra Defandra, SIP.



Hadiah Majalah Cahya Widya untuk para Pejabat

Dalam paparannya Sigit Kindarto, M.Pd. selaku Ketua Umum K’Gum Cilacap mengatakan bahwa Komunitas ini lahir pada Sabtu, 1 Desember 2018 karena adanya kesulitan yang dialami oleh guru dalam upaya pengembangan dirinya untuk kenaikan jenjang kepangkatan dan karirnya, khususnya dalam penerbitan buku dan publikasi ilmiah lainnya. Kemandegakan ini dirasakan sangat menggangu karena untuk dapat menerbitkan buku dan publikasi ilmiah harus berbayar dengan nominal tinggi (mahal), lama dan proses yang berbelit.

K’Gum Cilacap mencoba hadir memberikan solusi atas berbagai kendala yang dihadapi oleh guru-guru tersebut dalam penerbitan buku ber-ISBN dan publikasi ilmiah lainnya. K’Gum menawarkan dengan layanan biaya murah, mudah dan proses yang tidak berbelit. Sampai dengan akhir tahun 2022 ini Ibu Bapak guru yang telah menerbitkan bukunya melalui K’Gum Cilacap sejak 2019 berjumlah tidak kurang dari 589 judul buku.

Dalam perjalanan sejarahnya K’Gum Kabupaten Cilacap telah memiliki beberapa anak lembaga di antaranya Penerbitan Mandiri yang bernama CV Dwija Pustaka Group yang lahir atas Akta Notaris Muhammad Fuad, S.H., M.Kn. Nomor 01 Hari Selasa tertanggal 09 November 2021, kemudian SIP-lah bagi keperluan penjualan buku-buku karya penulis K’Gum Cilacap yang ditawarkan menggunakan Aplikasi Belanja Online, serta Menerbitkan Majalah bagi kalangan pelajar yang bernama Cahya Widya lahir pada Kamis, tanggal 30 Desember 2021.

Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Bapak Awaluddin Laode Murri, AP., M.M., memberikan apresiasi yang luar biasa atas kinerja K’Gum Kabupaten Cilacap beserta anak lembaganya yang telah ikut berkiprah membangun Kabupaten Cilacap melalui kegiatan pengembangan literasinya. Berharap K’Gum Cilacap akan terus berbenah karena  di usianya yang ke-4 ini masih mampu untuk terus mengepakkan sayapnya mengembangkan berbagai sisi kepenulisan dan literasi yang bermakna bagi masyarakat di Kabupaten Cilacap pada umumnya dan dunia Pendidikan khusunya.

Setelah sambutan Sekda dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Bapak Awaluddin Laode Muri, AP., M.M. diserahkan kepada Ketua Umum K’Gum Cilacap Sigit Kindarto, M.Pd,, selanjutkan juga dilakukan pemotongan kue ulang tahun ke-1 Majalah Cahya Widya yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Cilacap, Bapak Drs. Sadmoko Danardono, M.Si., diserahkan kepada Pemimpin Redaksi Cahya Widya, Wuri Handayani, S.Pd.,


Tumpeng HUT ke-1 Majalah Cahya Widya dari Kadin P dan K Kab. Cilacap, Bpk. Drs. Sadmoko Danardono, M.Si., kepada Pemimpin Redaksi Majalah Cahya Widya, Wuri HAndayani, S.Pd.

Dalam peluncuran Cermin tersebut lahir 6 buah buku karya penulis peserta pelatihan Cerita Mini bersama narasumber Gol A Gong yang telah lolos kurasi. Keenam buku tersebut diberi judul Di Teras Masjid, Di Parkiran, Tamu Dari Masa Depan, Dancing Queen, Content Creative, dan Kue Tar.

Dalam kesempatan tersebut diumumkan pula 3 naskah Cerita Mini Terbaik dalam pelatihan 1708 Cermin Menyambut Merah Putih oleh Direktur SIP Publishing, Indra Defandra, SIP dan dilanjutkan penyerahan hadiah kepada para pemenang. Ketiga karya tersebut adalah Terbaik 1: Catur Rahayuningsih, S.Pd. dari SDN 2 Pekaja Banyumas, Terbaik 2 : Abimanyu Satrio Wicaksono - Pelajar SMAN 1 Salatiga dan Karya Terbaik 3: Niken Purwani, S.S., S.Pd. - SMAN 1 Cilacap.

Selanjutnya Duta Baca Indonesia, Bapak Gol A Gong juga memberikan sarasehan tentang kepenulisan Cerita Mini agar karya yang dihasilkan memberikan kesan kepada pembacanya. Hadir dalam kegiatan tersebut peserta sejumlah 100 orang merupakan perwakilan dari peserta pelatihan Menulis Cerita Mini yang berjumlah 489 orang.

Kegiatan diakhiri dengan pelepasan balon berhadiah uang tunai sebagai penanda HUT ke-4 K’Gum Cilacap, HUT ke-1 Majalah Cahya Widya dan HUT Ke-1 Penerbitan K’Gum Dwija Pustaka oleh Sekda Cilacap, Kadin P dan K Cilacap dan Duta Baca Indonesia, Gol A Gong di halaman Gedung Dwijaloka.



Pelepasan balon berhadiah uang tunai penanda HUT ke-4 K'Gum, HUT ke-1 Cahya Widya dan HUT ke-1 Dwija Pustaka
 

 

Minggu, 11 Desember 2022

BERCAKAP BAHASA INGGRIS DENGAN PENUTUR ASING

Sabtu, 10 Desember 2022 bertempat di hall room SMP Negeri 2 Kedungreja dilaksanakan kegiatan Program Penguatan Bilingual Class berupa Praktik Bercakap dengan Penutur Asing. Program ini merupakan event perdana yang dilakukan di SMP Negeri 2 Kedungreja bahkan di Kabupaten Cilacap sejak program bilingual class digulirkan. Realisasi program ini berbentuk kedatangan native speaker dari mahasiswa asing UMP ke SMP Negeri 2 Kedungreja yang berjumlah 2 orang. Hadir sebagai penutur asing di SMP Negeri 2 Kedungreja adalah Mr. Navruz Baltaev dari Negara Tajikistan dan Katim Lowe dari Negara Gambia Afrika. Dalam kesempatan itu kedatangannya disambut meriah dengan berbagai tarian tradisional yang dilakukan oleh siswa SMP Negeri 2 Kedungreja, serta diberikan kalungan bunga.



 Kegiatan ini dilakukan oleh pihak sekolah sebagai salah satu upaya ikut mensukseskan Program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap yang memiliki program Bilingual Class. Bilingual Class adalah program pengantar pembelajaran dengan menggunakan dua Bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing. Sigit Kindarto, S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah menyatakan bahwa esensi dari program penguatan bilingual class ini adalah memberikan bekal kepada semua siswa SMP Negeri 2 Kedungreja agar memiliki kepercayaan diri dalam penguasaan Bahasa Inggris dan berani melakukan percakapan langsung dengan penutur asing.

Hal ini dilakukan karena pada 15 tahun yang akan datang siswa yang sekarang berada di jenjang SMP ini akan menjadi pemimpin masa depan Indonesia di eranya. Ketika sudah menjadi pemimpin maka dimungkinkan akan sering melakukan interaksi, diplomasi dengan orang asing, sehingga bekal yang diberikan saat ini akan memberikan makna dalam rangka persiapan leadershipnya. Dengan kepercayaan diri yang dimilikinya tersebut maka akan berani memposisikan dirinya sederajat dengan orang asing, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dalam kompetensinya.

Sigit Kindarto, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala sekolah mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah Penguatan Program Bilingual Class yang dicanangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap. SMP Negeri 2 Kedungreja menganggap perlu memberikan pengalaman kepada anak-anak agar tidak takut berkomunikasi dengan orang asing, serta bermaksud membuka wawasan anak bahwa dunia ini luas. Kalau saat ini kita kedatangan dari luar negeri, maka suatu saat nanti anak-anak SMP Negeri 2 Kedungreja bisa saja menjadi tamu bagi masyarakat di negara lain.

 Aktivitas yang digelar dalam Program Penguatan Bilingual ini terselenggara berkat kerja sama antara SMP Negeri 2 Kedungreja dengan Biro Hubungan International UMP, di bawah pimpinan Bapak Condro Nur Alim, S.S,. M.A., Ph.D. yang menyambut antusias ketika dari SMP Negeri 2 Kedungreja menyampaikan maksud untuk melakukan kolaborasi pembelajaran dengan Penutur Asing yang merupakan mahasiswa internasional UMP.

Pada sessi paparan berupa sharing experience berlangsung aktif karena diselingi dengan berbagai jenis game yang menarik siswa. Peserta merasa tidak berjarak dan tidak terkendala meski keduanya berkomunikasi aktif menggunakan Bahasa Inggris. Peserta dapat menjawab dan melakukan instruksi yang diminta oleh Penutur Asing. Di samping itu peserta juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada kedua tamu tersebut. Kegiatan ini dipandu oleh TIM MGMP Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Kedungreja yang meliputi yusuf Wibisono, Padmo Harsoyo, Endang Surati dan Hadiati Kusumaningrum.

Bahasa Inggris saat ini digalakkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap karena ini merupakan Bahasa Internasional dan penting untuk dikuasai. Oleh karena itu, dalam program bilingual class ini agar setiap sekolah memeprsiapkan anak-anaknya untuk sejak dini menguasai Bahasa internasioanl tersebut agar kelak mampu memerankan dirinya di `posisinya masing-masing dalam mengelola negara Indonesia kelak dieranya

Program Penguatan Bilingual ini memndapat respon positif dari stakeholder sekolah, guru, karyawan, siswa dan komite. Semua menyatu mempersiapkan program ini dengan serius sehingga ketika waktu pelaksanaan dalpat  berjalan sesuai dengan yang sudah dirancangkan. Siswa sangat terkesan dengan event ini dan mengharapkan dapat berkelanjutan di masa yang akan dating. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 10.00 ini berakhir pukul 13.00 diakhiri dengan sessi foto bersama dengan kedua tamu dari luar nehgeri tersebut.

Minggu, 06 November 2022

Pembelajaran Berdiferensiasi

    Jumat, 4 November 2022 mulai pukul 13.00 sampai dengan pukul 16.30 dilaksanakan kegiatan Webinar Series IKM ke-11 kerja bareng antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap dengan Komunitas Guru Menulis (K’Gum) Cilacap. Webinar ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk memantapkan dan membumikan Implementasi Kurikulum Merdeka di semua jenjang Pendidikan di Kabupaten Cilacap.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BBPMP (Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Ketua MKKS SMP, Ketua K3S SD, Kordinator Wilayah Pendidikan, Kepala SMP dan SD serta ibu Bapak Guru di jenjang TK,SD, SMP dan SMA/K. Ketua panitia kegiatan Sugiarto, S.Pd.PKn menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan dukungan dan partisipasi dalam event ini.

Drs. Sadmoko Danardono, M.Si., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada K’Gum Cilacap yang telah bersinergi dengan Dinas P dan K Kabupaten Cilacap untuk menyelenggarakan webinar ini. Event ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar berbagai komunitas dengan Dinas P dan K Kabupaten Cilacap akan semakin memberikan warna dan bakti bersama untuk kemajuan pendidikan di wilayah Cilacap. Kepala Dinas berharap kerja sama ini akan semakin berkembang dan membudaya sehingga berdampak terhadap Ibu Bapak guru dengan semakin meningkatnya kompetensi diri.

Sessi Paparan Materi oleh Eko Prasetyo Utomo

Sigit Kindarto, M.Pd. selaku Ketua Umum K’Gum Cilacap menyambut baik program Dinas P dan K Kabupaten Cilacap yang memberdayakan berbagai komunitas untuk Bersama-sama memberikan darma baktinya untuk memajukan Pendidikan di Kabupaten Cilacap. Dalam sambutannya Sigit Kindarto menyampaikan bahwa saat ini karya buku yang sudah dihasilkan guru-guru di Cilacap yang diterbitkan melalui K’Gum Cilacap kurang lebih 532 judul dalam kurun waktu 3 tahun. Ini menunjukan bahwa kran literasi tulis yang difasilitasi K’Gum Cilacap mendapat respon positif dari pemantik masa depan bangsa, para guru. Saat ini K’Gum Cilacap juga membidik gerakan literasi untuk sekolah dan siswa. Wadah yang disediakan untuk sekolah dan siswa adalah dengan mendirikan Majalah Siswa “Cahya Widya”. Tim redaksi ini ditetapkan dengan SK Kepala Dinas P dan K Kabupaten Cilacap nomor 480/4569/03/15 tertanggal 30 Desember 2021 dan majalahnya dilaunching secara langsung oleh Bupati Cilacap, Bapak Tatto Suwarto Pamuji di SMP Negeri 9 Cilacap pada hari  Kamis tanggal 27 Januari 2022. Sampai dengan bulan November ini telah terbit edisi ke-3 karena majalah ini terbit setiap triwulan. Majalah Siswa “Cahya Widya” ini dikelola oleh Srikandi K’Gum dengan Pemimpin Redaksi : Wuri Handayai, Sekretaris Redaksi : Pujiati dan Sri Astuti Maharani, Bendahara Redaksi : Wheni Dewi Sumiratsih dan Onten Surtini dibantu oleh Tim Editor, Lay outer, Fotografer, Reporter dan Distributor.



Panitia K’Gum Kegiatan Webinar Serie ke-11

Sementara itu kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Ibu Nugraheni Triastuti, S.E., M.Si. dalam paparannya menyampaikan kebijakan umum mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka. Mengingatkan kepada semua elemen Pendidikan dari dinas, sekolah dan para guru agar sungguh-sungguh dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka ini. Saat ini era sudah berubah, oleh karena itu, semua komponen pendidikan harus mampu beradaptasi mengikuti tuntutan zaman dan peserta didik. Karena konsep Kurikulum Merdeka adalah memberikan layanan terbaik untuk murid,dan ini selaaras dengan filosofi Pendidikan dari Ki Hajar Dewantoro yang menghendaki pembelajaran “menghamba pada murid”

Peserta Antusias mengikuti Webinar Series ke-11

Sementara itu pembicara terakhir dalam webinar series itu adalah Eko Prastuo Utomo, S.Pd., M.Pd. seorang Pengajar Praktik Program Guru Penggerak dan peraih Juara pada event Lomba Inovasi Pembelajaran yang diadakan oleh Kemdikbud tahun 2019 menyampaiakan materi Pembelajaran Berdiferensiasi. Dalam model pembelajaran ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan bagi seorang guru dalam pembelajaran di Kurikulum Merdeka yaitu berupa berdiferensiasi konten, proses dan produk. Dalam paparannya banyak diberikan contoh-contoh yang memudahkan bagi peserta webinar memahami materi pembelajaran berdiferensiasi ini. Webinar ini di akhiri dengan pembagian door prize untuk 10 peserta yang beruntung, berupa buku karya penulis K’Gum, Majalah Cahya Widya dan Transfer pulsa.

 

 

Selasa, 25 Oktober 2022

PUNCAK HUT KE-24 SMP NEGERI 2 KEDUNGREJA


Sabtu, 22 Oktober 2022 bertempat di Lapangan sekolah diadakan Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-24 SMP Negeri 2 Kedungreja. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 576 orang. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Ketua dan Pengurus Komite Sekolah serta seluruh Guru, Karyawan SMP Negeri 2 Kedungreja.

 


Rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan HUT ke 24 ini telah diawali dengan agenda pemilihan ketua OSIS, mulai dari kampanye 3 pasang kandidat untuk penyampaian visi dan misi kemudian dilanjutkan dengan pemungutan suara. Setelah kegiatan Pemilihan Ketua OSIS selesai pada hari berikutnya diadakan kegiatan pesta sastra. Kegiatan ini sekaligus untuk memeriahkan Peringatan Hari Bulan Bahasa yang jatuh pada Bulan Oktober. Kegiatan Pesta Sastra ini setiap siswa berkreasi membuat pantun dan karya yang masuk akan dikurasi, selanjutnya karya yang lolos kurasi akan diterbitkan menjadi buku kompilasi karya siswa SMP Negeri 2 Kedungreja.


Selanjutnya rangkaian HUT  ke-24 SMP Negeri 2 Kedungreja dilaksanakan kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bertema “Dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kita teladani akhlak Rosululloh sebagai bekal pribadi yang cerdas dan berakhlakul karimah”. Dalam peringatan ini diisi juga kegiatan PILDACIL (Pemilihan Dai Kecil) dari perwakilan tiap kelas. Terdapat 18 peserta Pildacil dengan berbagai gaya penampilannya dan berharap kelak mereka akan menjadi pendakwah handal untuk Cilacap dan Indonesia.

Sebelum dilaksanakan lomba Pildacil didahului dengan kegiatan Apel menyambut Hari Santri yang dipimpin oleh Kepala SMP Negeri 2 Kedungreja, Sigit Kindarto, M.Pd. Dalam sambutannya disampaikan “bahwa hakikat Hari Santri adalah memperingati semangat rela berkorban dari para santri Indonesia masa perjuangan kemerdekaan. Saat ini esensinya sama para siswa juga harus mampu menunjukkan sikap rela berkorban untuk sungguh-sungguh belajar mengisi kemerdekaan. Sama mulianya antara perjuangan santri dulu dengan saat ini”. Kegiatan diakhiri dengan Tausyiyah pengajian oleh Bapak Ulun Nuha, S.Pd.I.


Puncak HUT ke-24 SMP Negeri 2 Kedungreja dilaksanakan dengan kegiatan berupa : Jalan sehat dengan rute sejauh 5 km diikuti oleh siswa kelas 7, 8, 9 berjumlah 576 siswa dan ibu bapak guru serta karyawan 42 orang kemudian dilanjutkan dengan bhakti sosial.

Panitia berhasil menyediakan puluhan door prize untuk diundi bagi siswa yang beruntung. Panitia juga menyediakan hadiah utama berupa 2 buah sepeda gunung untuk diperebutkan melalui undian, dan 1 buah sepeda didonasikan untuk siswa yang dipilih oleh pihak sekolah sebagai bentuk bhakti sosial. Kegiatan ini semakin meriah dengan tampilnya beberapa kreasi seni yang berupa tarian kolosal maupun kenthongan ciri kas SMP negeri 2 Kedungreja.


Dalam puncak acara HUT ke-24 ini ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun oleh Kepala Sekolah dan diserahkan kepada komite sekolah. Selanjutnya dilakukan pelepasan balon warna warni berhadiah oleh ketua komite sekolah. Dan balon ini berhasil ditemukan oleh Bapak Adi dari daerah Pamotan Pangandaran.

Kesuksesan penyelenggaraan rangkaian kegiatan HUT ke-24 SMP Negeri 2 Kedungreja ini karena banyaknya dukungan jejaring yang memberikan partisipasinya dengan memberikan berbagai door prize menarik dari Bank Citanduy Artha Sidareja, Wijaya Photo, Zalfa Tour, K’Gum Cilacap, Majalah Cahya Widya, SMAN 1 Kedungreja, 17 Net Bantarsari dan Twiss, sedangkan hadiah utama disediakan oleh SMK Tamtama 2 Sidareja dan PT Dewangga Tour and Travel Cilacap.

 


Kamis, 22 September 2022

HAORNAS (Hari Olahraga Nasional) Sejarah dan Perkembangannya


Sigit Kindarto, M.Pd

 

Sahabat Cahya Widya yang berbahagia,

Salam Olahraga

Salam Sehat

Salam Prestasi

 

Tahukan kalian dengan istilah HAORNAS ?

Ya….Haornas adalah kepanjangan kata dari Hari Oahraga Nasional

Bagaimana sejarah lahirnya Hari Olahraga Nasional ini?

Yuuuk simak liputan berikut ini.

 

Peringatan Haornas (Hari Olahraga Nasional) ditetapkan Presiden Kedua RI Bapak H. Soeharto  pada 9 September 1983 ketika meresmikan pemugaran Stadion Sriwedari di Surakarta. Selain bertepatan dengan pemugaran stadion pertama yang dibangun Bangsa Indonesia, pemilihan tanggal 9 September juga dimaksudkan untuk mengenang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-1.

Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) ingin mempersiapkan atlet Indonesia untuk mengikuti ajang Olimpiade Musim Panas XIV tahun 1948 di London. Namun, karena status PORI saat itu belum menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC) maka atlet Indonesia menghadapi kendala untuk berangkat ke Inggris. Selain itu, status Indonesia sebagai sebuah negara dalam dunia Internasional juga belum diakui secara penuh karena pengaruh Belanda. Paspor atlet Indonesia tak diakui oleh Inggris. Sedangkan, atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda.



Ir. Soekarno Membuka PON I di Solo

Foto Dokumentasi : https://www.tagar.id/tagarphoto/160112/presiden+soekarno

Berbagai upaya pendekatan dilakukan Indonesia kepada Inggris, namun hasilnya nihil. Gagalnya atlet Indonesia gagal bergabung dengan olimpiade tidak membuat PORI patah arang. Mereka kemudian ingin menghidupkan acara olahraga bertaraf nasional yang diikuti berbagai provinsi di Indonesia. Akhirnya, Kota Surakarta terpilih menjadi tempat penyelenggara perhelatan olahraga nasional tersebut, yang dikenal dengan sebutan PON.

 



Gambar : Atraksi free style di Pembukan PON I

Foto Dokumentasi : https://m.facebook.com/solozamandulu/posts/free-style-kereeenatraksi-sepeda-onthel-dalam-acara-pembukaan-pon-pekan-olahraga/456252085027487/

 

Penyelenggaraan PON saat itu menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan dana dan juga waktu persiapan yang mepet, hanya satu setengah bulan. Tidak hanya itu, tantangan juga datang dari pihak kolonial Belanda yang saat itu masih menjaga pos-pos penting di Indonesia. Setelah melalui berbagai tantangan itu, akhirnya pada 9 September 1948 di Stadion Sriwedari, PON pertama berhasil digelar. Presiden Pertama RI Soekarno membuka acara itu sekaligus menandai salah satu momentum bersejarah bagi dunia olahraga Indonesia.

Pelaksanaan PON I di Solo terasa sekali adanya semangat sebagai bangsa yang merdeka. Salah satu buktinya ditunjukkan dengan isi pidato Presiden Soekarno pada pembukaan PON I ini. Bunyi pidatonya yaitu “Selanjutnya diharapakan supaya PON bukan hanya untuk menjadi pekan-pekan mengolah jasmani, tetapi pun hendaknya menjadi pula pekan mengolah rohani …. Pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi datang ke Solo ini tidak berolahraga saja, tapi terutama untuk menunjukkan semangat kemerdekaan yang menyala-nyala diadakan bagi perbaikan derajat dan rohani bangsa”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan dari PON I ini yaitu bukan hanya sebagai ajang olahraga, akan tetapi menjadi salah satu kekuatan politik untuk memelihara semangat guna mempertahankan kemerdekaan serta kesatuan bangsa pada masa Revolusi Indonesia. Di samping itu, bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang merdeka. 

Kini, ajang olahraga yang melibatkan atlet terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia itu diadakan secara rutin setiap empat tahun sekali. Saat ini Indonesia menunggu kiprah Sahabat Cahya Widya untuk bisa berprestasi di cabang olahraga yang diminati agar nama besar Indonesia semakin berkibar di dunia.

Salam olahraga

Salam prestasi

Disarikan dari berbagai sumber.

1. https://www.kemenpora.go.id/page/sejarah

2. https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/09/130100023/sejarah-hari-olahraga-nasional-yang-diperingati-setiap-9-september?page=all

3.    https://news.detik.com/berita/d-5716031/haornas-2021-awal-mula-dan-sejarah-hari-olahraga-nasional

4.  https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/mengenang-semangat-pekan-olahraga-pon-pertama-di-solo-tahun-1948/

Penulis

Sigit Kindarto, S.Pd., M.Pd.

Ketua Umum K’Gum Cilacap

Ketua MGMP IPS SMP Provinsi Jawa Tengah

Guru di SMP Negeri 7 Cilacap

 

 

Apakah MPLS itu ?

Sigit Kindarto, S.Pd., M.Pd. *)[1]

MPLS  adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah  juga dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB), merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru. MPLS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan
siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam
budaya dan kegiatan yang ada serta rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Pada kebanyakan sekolah, biasanya MPLS dilaksanakan oleh pihak guru dan kepala sekolah saja, dengan atau tanpa bantuan keterlibatan kelompok OSIS. Di sisi lain ada juga sekolah yang memberikan kepercayaan kepada Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai pelaksana kegiatan MPLS sebagai wahana berlatih kepemimpinan (leadership) dengan pengawasan dan pemantauan yang super ketat dari bidang Kesiswaan atau Pembina OSIS dan Kepala Sekolah.

 

Pro Kontra

Dari tahun ke tahun, kegiatan ini selalu menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Banyak masyarakat beranggapan bahwa kegiatan ini tidaklah perlu dan tidak penting karena hanya menjadi ajang senioritas dan perploncoan. Anggapan itu bukan tanpa dasar, beberapa kali pernah diberitakan siswa yang mengalami kekerasan fisik usai mengikuti kegiatan MOPDB.  Terakhir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia saat itu, Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak ke sebuah SMA di Kota TangerangBanten pada 29 Juli 2015 dan Mendikbud mendapati kegiatan yang menjurus ke perploncoan dan atribut-atribut yang tidak berkaitan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Hal ini tentu sangat disayangkan. Pada akhirnya, Mendikbud menginstruksikan kepada seluruh daerah yang sedang melaksanakan MPLS/MOPDB untuk tidak menggunakan atribut yang berlebihan dan tidak mengadakan kegiatan yang berisi perploncoan (Tribun Jabar , 29 Juli 2015)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 yang berisi tentang tata cara pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang menghilangkan stigma negatif tentang pelaksanaan masa orientasi siswa yang terjadi saat ini. Di dalam Permendikbud tersebut, tidak boleh lagi diadakan kegiatan yang berisi atau menjurus kepada perploncoan atau kegiatan lain yang merugikan peserta didik baru. Selanjutnya, yang bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan ini adalah kepala sekolah. Apabila ditemukan pelanggaran-pelanggaran, maka sanksi yang diberikan mengacu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan pada Satuan Pendidikan dan peraturan perundang-undangan lainnya. Bahkan, apabila pelanggaran sangatlah berat, kepala sekolah terancam dicopot dan siswa yang melakukan didrop out dari sekolah.

Oleh karena itu, sekolah tidak diperkenankan melaksanakan bentuk kegiatan dan pengadaan atribut yang tidak sesuai Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 seperti penggunaan :

1.       Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya yang tidak sesuai peruntukkannya.

2.       Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, dan sejenisnya.

3.       Aksesoris di kepala yang tidak wajar.

4.       Alas kaki yang tidak wajar.

5.       Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat.

6.       Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Selanjutnya beberapa aktivitas yang dilarang dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah setelah terbitnya Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016:

1.       Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merk tertentu.

2.       Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (menghitung nasi, gula, semut, dsb).

3.       Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik masing-masing siswa baru.

4.       Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan.

5.       Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara dengan hewan atau tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi kembali.

6.       Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

 

Tujuan

Mengacu pada Permendikbud nomor 18 tahun 2016, tujuan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah:

1.       Mengenali potensi diri siswa baru;

2.       Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah;

3.       Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;

4.       Mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya;

5.       Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.

Secara umum, tujuan diadakannya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah sebagai berikut:

1.       Memperkenalkan siswa pada lingkungan sekolah yang baru mereka masuki

2.       Memperkenalkan siswa pada seluruh komponen sekolah beserta aturan, norma, budaya, dan tata tertib yang berlaku di dalamnya.

3.       Memperkenalkan siswa pada keorganisasian

4.       Memperkenalkan siswa untuk dapat menyanyikan lagu hymne dan mars sekolah

5.       Memperkenalkan siswa pada seluruh kegiatan yang ada di sekolah

6.       Mengarahkan siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat mereka

7.       Menanamkan sikap mental, spiritual, budi pekerti yang baik, tanggung jawab, toleransi, dan berbagai nilai positif lain pada diri siswa sebagai implementasi penanaman konsep iman, ilmu, dan amal

8.       Menanamkan berbagai wawasan dasar pada siswa sebelum memasuki kegiatan pembelajaran secara formal di kelas.

Dalam masa pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini setiap satuan Pendidikan diberikan kebebasan untuk menyelenggarakan MPLS tetapi tetap harus selaras dengan Permendikbud Nomor 18 tahun 2016. Setiap sekolah boleh berkreasi untuk mewujudkan MPLS yang menarik, berkesan dan bermakna bagi siswa barunya. Sebagai referensi materi berikut dapat dilaksanakan dalam MPLS di setiap satuan Pendidikan yaitu

1.       Wawasan Wiyata Mandala

2.       Kepramukaan

3.       Kesadaran Berbangsa dan Bernegara (Nasionalisme)

4.       Cara Belajar Efektif

5.       Pendidikan Karakter

6.       Tata Krama dan Tata Pergaulan di Masyarakat

7.       Kurikulum Merdeka

8.       Profil Pelajar Pancasila

9.       Pencegahan Napza

10.   Kedisipinan dan Kreativitas

11.   Unjuk Karya dan Bakat

 

Selamat datang siswa baru di jenjang SMP

Semangat belajar sejak dini

Indonesia menunggu karya dan bhaktimu!



[1] Ketua Umum Komunitas Guru Menulis (K’Gum) Cilacap, Ketua MGMP IPS SMP Provinsi Jawa Tengah dan Ketua MGMP IPS SMP Kabupaten Cilacap, Ketua II ISPI Kabupaten Cilacap dan Guru IPS SMP Negeri 7 Cilacap