SIGIT KINDARTO

"SELAMAT DATANG DI BLOG SANG OEMAR BAKRI"

Rabu, 15 November 2023

Puncak Pesta Perak SMPN 2 Kedungreja Ditandai Launching Boarding School

Sabtu, 21 Oktober 2023 bertempat di Lapangan Sekolah diadakan puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 SMP Negeri 2 Kedungreja dengan tema “Pesta Perak SpendaRAja Oktober Berkarya”. Kegiatan diikuti oleh seluruh civitas akademika sekolah berjumlah 591 dan siswa SD peyangga beserta guru pendampingnya berjumlah 525. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Ketua dan Pengurus Komite Sekolah, Pengawas Sekolah, para Perintis SMP Negeri 2 Kedungreja seperti para kepala sekolah dan gurunya yang sekarang sudah purna tugas maupun mutasi di tempat tugas baru.


Launching Boarding School oleh Kepala Dinas P dan K Kabupaten Cilacap, Bapak Drs. Sadmoko Danardono, M.Si. di  SMP Negeri 2 Kedungreja

Rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan HUT ke-25 ini diawali dengan agenda Pemilihan Ketua OSIS yang ditandai dengan proses pengusulan 3 pasang kandidat bakal calon ketua, kemudian dilanjutkan dengan kampanye, dan pemungutan suara serta penghitungan kartu suara.

Setelah rangkaian pemilu OSIS agenda selanjutnya adalah diadakan pertandingan olahraga yang melibatkan siswa SD se Kecamatan Kedungreja berupa pertandingan bola volley, gobak sodor, E-Sport. Kemudian sebagai bagian untuk memperingati Bulan Bahasa juga diadakan Lomba Baca Puisi. Jenis lomba lainnya adalah Lomba Mata Pelajaran dan Menyanyi. Sedangkan jenis lomba yang dilaksanakan khusus untuk siswa SMP Negeri 2 Kedungreja terdiri atas Lomba E-Sport, Menyanyi Mars SMP Negeri 2 Kedungreja, Baca Puisi, KRETA PATAS (Kreasi TAri Tanpa Batas), Vlog, Menghias kelas, GOBARDA (Gowes BAreng Berhadiah Sepeda), Gebyar Sholawat, dan Resepsi HUT ke-25 SMP Negeri 2 Kedungreja serta diakhiri dengan Launching Buletin Brilliant Corner dan Launching SMP Negeri 2 Kedungreja sebagai Boarding School.

Rangkaian berbagai jenis lomba yang diadakan dalam rangka memeriahkan HUT ke-25 SMP Negeri 2 Kedungreja diikuti oleh 26 SD Negeri maupun swasta maupun MI di wilayah Kecamatan Kedungreja maupun Gandrungmangu. Hasil berbagai lomba dan pertandingan tersebut sebagai berikut : untuk lomba E-Sport Free Fire Juara I : SD Negeri Jatisari 02, Juara II : SD Negeri Jatisari 05, Juara III : SD Negeri Kedungreja 01. Pertandingan Bola Volley Mini dengan Juara I : SD Negeri Tambaksari 06, Juara II : SD Negeri Kaliwungu 01, Juara III : SD Negeri Tambakreja 04. Pertandingan Gobak Sodor dengan Juara I : SD Negeri Tambakreja 06, Juara II : SD Negeri Ciklapa 01, Juara III : SD Negeri Jatisari 04. Untuk lomba Baca Puisi Juara I : Azizah Aulia Mukharomah SD Negeri Ciklapa 02, Juara II : Wildan Jaya SD Negeri Ciklapa 01, Juara III : Quinsha Naizmilani Zhasazafira SD Negeri Tambaksari 07. Sedangkan untuk Lomba Mata Pelajaran Putra Juara I : Bintang Prasasti Anugrah SD Negeri Kedungreja 01, Juara II : Israfil Wildansyah Jafar II SD Negeri Ciklapa 02, Juara III : Reza Aditya Pratama SD Negeri Gandrung Manis 01. Untuk Lomba Mata Pelajaran Putri Juara I : Shila Axelia SD Negeri Kedungreja 01, Juara II : Exlisia Dwi Cahyani SD Negeri Bangunreja 01, Juara III : Zelda Husna Aulia SD Negeri Jatisari 02. Lomba Menyanyi Lagu Wajib tingkat SD dengan hasil Juara I : Wahyu Hindriyani SD Negeri Bumireja 02, Juara II : Fi’aini Mazaya Nada SD Negeri Tambakreja 04, Juara III : Afika Amelia Putri SD Negeri Ciklapa 04.


Peserta Boarding School SMP Negeri 2 Kedungreja
Orangtua Peserta Boarding School SMP Negeri 2 Kedungreja


Rangkaian kegiatan lainnya adalah dengan kegiatan Gebyar Sholawat dengan mendatangkan Habib Lutfhi Syahrir bin Ahmad Bin Yahya dan Habib li Murtadho bin Ahmad bin Yahya untuk umum. Hadir dalam Gebyar Sholawat ini para Syecker mania memeriahkan event ini. Tema Gebyar Sholawat Perbanyak Sholawat Menggapai Berkah. Event ini dilaksanakan sebagai upaya implementasi SMP Negeri 2 Kedungreja sebagai Sekolah Negeri Berbasis Religi. Dengan kegiatan ini diharapkan akan tertanam pada diri siswa kecintaan pada Nabi Muhammad SAW, sehingga akan meneladani perilaku dan karakter Nabi dalam kesehariannya.

Dari kegiatan KRETA PATAS (Kreasi Tari Tanpa Batas) diikuti oleh seluruh kelas dan semua siswanya. Dari hasil Kreta Patas ini tercipta 18 jenis Tari Kreasi yang merupakan ciri khas tiap-tiap kelas. KRETA PATAS (Kreasi Tari Tanpa Batas) ini merupakan Implementasi dari Program SMP Negeri 2 Kedungreja sebagai Sekolah Negeri Berbasis Seni.

Kegiatan GOBARDA (Gowes Bareng Berhadiah Sepeda) dilaksanakan pada Kamis, 19 Oktober 2023 dengan diikuti oleh 1.125 peserta dengan 203 jenis doorprize dan hadiah utama berupa 6 buah sepeda gunung, kipas angin, dispenser, serta hadiah menarik lainnya. Rute GOBARDA menyusuri jalan di sekitar Kedungreja dengan melewati beberapa SD Penyangga SMP Negeri 2 Kedungreja sebagai upaya untuk memperkenalkan sekolah.

Pada hari Minggu, 15 Oktober 2023 di SMP Negeri 2 Kedungreja juga diadakan Kejuaraan Daerah Pertandingan Catur untuk umum. Kejuaraan Catur ini diikuti oleh 136 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Peserta kejuaraan ini berasal dari Purbalingga, Purwokerto, Sokaraja, Pangandaran, Banjar Patroman dan Cilacap. Event ini dilaksanakan kolaborasi antara SMP Negeri 2 Kedungreja dengan Pengurus Percasi wilayah Kecamatan Kedungreja. Dan pertandingan ini dengan peserta terkecil adalah siswa kelas 1 SD dan peserta tertua usia 76 tahun.

Penyerahan  Kue Ulang Tahun dari Drs. Sadmoko Danardono, M.Si. kepada 
 Kepala SMP Negeri 2 Kedungreja, Sigit Kindarto, S.Pd., M.Pd.

Puncak acara HUT ke-25 dilaksanakan dengan resepsi ditandai dengan pemotongan kue tart, pelepasan balon, pembagian piala dan uang pembinaan serta launching Buletin Brilliant Corner juga Launching Boarding School. Launching Boarding School dilakukan secara pribadi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Bapak Drs. Sadmoko Danardono, M.Si. Program Boarding School adalah program yang diperuntukkan bagi siswa kelas 7 untuk Mondok di Pondok Pesantren yang ada di sekitar sekolah. Ini dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan SKL (Standar Kelulusan) SMP Negeri 2 Kedungreja nantinya dapat hafal juz ke 30 dari Al-Quran. Kegiatan Boarding School ini bekerja sama dengan 3 Pondok Pesantren yaitu Pondok Pesantren Mambadi’ul Ulum Cibabut Jatisari, Pondok Pesantren Bandaramas Jatisari dan Pondok Pesantren Al-Itcon Bumireja Kedungreja. Untuk rintisan pertama ini terdapat 62 siswa kelas 7 yang akan mengikuti kelas boarding ini. Siswa dibagi ke dalam 3 pondok. Teknis pelaksanaannya jika jam pelajaran dari Senin-Jumat anak-anak datang ke sekolah mengikuti pembelajaran sebagaimana siswa lainnya, tetapi sepulang kegiatan pembelajaran di sekolah anak boarding ini menuju ke pondok pesantrennya masing-masing sesuai pembagian tempat yang sudah ditentukan oleh sekolah. Di pondok pesantren sudah disiapkan modul ajar yang telah disesuaikan dengan SKL dan tujuan boarding, sehingga antar pondok pesantren materi kegiatan sama dan sudah diselaraskan serta menguatkan program sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiasi yang dilakukan oleh Kepala SMP Negeri 2 Kedungreja beserta Ibu Bapak Gurunya. Berharap program ini nantinya dapat dilaksanakan di sekolah negeri lainnya di Kabupaten Cilacap, baik untuk jenjang SMP maupun SD. Dan nantinya SMP Negeri 2 Kedungreja menjadi sekolah model/rujukan untuk pelaksanaan Program Boarding School ini.

Selain itu juga dilaksanakan Launching Buletin Brilliant Corner adalah Majalah sekolah yang dibuat oleh Team Jurnalisitik SMP Negeri 2 Kedungreja untuk pertama kalinya. Dan ini menjadi hadiah terindah  bagi SMP Negeri 2 Kedungreja diusianya yang ke-25 tahun. Buletin ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di SMP Negeri 2 Kedungreja dan sebagai habituasi agar siswa gemar membaca. Materi dari konten Buletin Brilliant Corner ini adalah seputar kegiatan di SMP Negeri 2 Kedungreja. Naskah tulisan berasal dari karya ibu bapak guru dan karya siswa.

Kegiatan ini terselenggara didukung oleh mitra SMP Negeri 2 Kedungreja diantaranya PT. Dewangga Tour & Travel Cilacap, Bank Jateng, Bank Citanduy Artha, Hotel Sindoro Cilacap, CV Comata, CV Pustaka Ilmu, Komunitas Guru Menulis (K’Gum) Cilacap, Majalah Cahya Widya, SMK Tamtama 1, SMK Tamtama 2 Sidareja, SMK Yosada, SMK LPPM RI Kedungreja, SMK Budi Oetomo Gandrungmangu.

Senin, 21 Agustus 2023

Mengabdi Menjadi Pendidik Selama 25 Tahun, Guru Sigit Konsisten Berinovasi

Mengabdi Menjadi Pendidik Selama 25 Tahun, Guru Sigit Konsisten Berinovasi
Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 19 Agu 2023 11:00 WIB


Jakarta - Tak mudah untuk melakukan konsistensi selama puluhan tahun. Namun, hal ini berhasil dilakukan oleh pendidik asal Cilacap, Sigit Kindarto.
Sigit Kindarto merupakan seorang guru yang mengawali karier sebagai seorang pendidik sejak 1998 di SMP Islam Al-Irsyad. Kariernya sebagai guru paling lama adalah di SMPN 7 Cilacap yakni lebih dari 14 tahun.

Kemudian sejak 4 Oktober 2022, ia promosi sebagai Kepala SMP Negeri 2 Kedungreja, Cilacap.


Pengabdian Selama 25 Tahun: Inovasi Tanpa Henti
Bagi Sigit, era pendidikan yang berlaku dari dulu sampai saat ini telah menuntut banyak hal yang harus dipenuhi oleh guru. Terutama agar murid-muridnya bisa memperhatikan secara efektif terhadap materi yang diajarkan.

Oleh karena itu, menurutnya, inovasi dalam setiap mengajar dan mendidik menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh setiap guru.

Sebab, pendidikan adalah sebuah investasi yang hasilnya tidak akan diraih dalam waktu yang pendek atau singkat, tetapi proses pendidikan yang dilakukan saat ini baru dipetik hasilnya pada 20-25 tahun yang akan datang.

"Bagi saya inovasi yang dilakukan oleh setiap guru menjadi tanggung jawab besar karena semua diarahkan untuk mempersiapkan generasi yang akan memegang arah kebijakan negara di masa datang," ucapnya kepada detikEdu, Jumat (18/8/2023).

"Saya dan banyak guru tentu akan bangga dan bahagia jika banyak dari anak-anak kami yang dididik saat ini akan menjadi pemimpin di eranya kelak mampu berlaku juror, menorehkan banyak kemaslahatan bagi kepentingan bersama menghadirkan kesejahteraan dan rasa keadilan sebagaimana tujuan yang telah dicantumkan dalam sila ke-5 Pancasila, bukan untuk memperkaya bagi diri, keluarga atau kelompoknya saja," tambah Sigit.

Baca juga:
Kisah Guru Andi Maryam Seberangi Lautan untuk Ngajar, Pernah 'Dicegat' Ombak
Baca juga:
Kisah Sri Melati: Difabel Netra Lulusan UCL, Eks Dokter yang Pilih Ngajar di SLB

Inovasi yang Dilakukan Guru Sigit
Ia mengatakan, selama ini, beberapa inovasi yang sudah dilakukan olehnya antara lain:

1. Bintang Prestasi
Program ini bertujuan untuk membiasakan siswa berlatih bersikap jujur dalam keseharian di sekolah maupun di lingkungan masyarakat, yaitu memberikan reward kepada setiap murid yang mau berperilaku jujur dengan mengembalikan setiap barang temuan atau bukan miliknya kepada sekolah.

Selain itu, reward juga diberikan kepada siswa yang berbuat baik/menolong kesulitan yang dialami oleh masyarakat.

2. Penerapan Aplikasi ColorNote
Penerapan Aplikasi ColorNote yaitu strategi untuk membantu murid untuk membuat/menulis dengan suara.

Dengan metode ini kesulitan murid dalam menulis/membuat laporan dapat diatasi dengan cukup mengekspresikan apa yang dilihat, dipikirkan dan dirasakan melalui ucapan yang akan berubah menjadi tulisan.

3. Kesamaptaan dan Leadership Bela Negara
Kesamaptaan dan Leadership Bela Negara adalah upaya membentuk karakter disiplin murid dengan bekerja sama pihak ketiga yang memiliki kompetensi di bidangnya yaitu Kodim 0703 Cilacap berbentuk latihan fisik berupa PBB, Kepemimpinan, Teknik Survival, Nasionalisme dan Outbond.

Menginisiasi Gerakan Komunitas Guru Menulis (K'Gum)
Sigit juga turut melakukan inovasi untuk membantu sesama guru dengan membentuk Gerakan Komunitas Guru Menulis di Cilacap.

Komunitas ini hadir di tengah-tengah kondisi kesulitan yang dialami oleh guru dalam pemenuhan program pengembangan diri yang harus dilakukan untuk naik pangkat.

Kesulitan ini berupa proses yang berbelit dan waktu yang lama ketika guru ingin mendokumentasikan ide dan gagasan besarnya dalam pembuatan buku yang ber-ISBN maupun dalam bentuk penulisan gagasan di Jurnal Penelitian.

"Di samping itu biaya yang harus dikeluarkan untuk itu semua mahal, minimal kisaran 2 jutaan. Dogma sulit, berbelit dan mahal ini disampaikan oleh tokoh-tokoh senior literasi yang sudah mengetahui proses penerbitan buku dan jurnal penelitian di Kabupaten Cilacap," papar Sigit.

"Kebetulan di awal tahun 2018 saya lolos seleksi berkesempatan mengikuti Diklat Penulisan Sejarah yang diadakan oleh Bidang Kebudayaan Kemdikbud yang dilaksanakan selama 4 hari di Semarang. Proses diklatnya dapat diikuti dengan baik dan lancar. Tetapi yang saya rasakan manfaatnya adalah di kesempatan diklat tersebut saya berkenalan dengan peserta lain bernama Kiki Ratnaning Arimbi dari Sidoarjo yang dalam kesehariannya selain mengajar juga menekuni dunia penerbitan buku dan majalah," tuturnya menceritakan awal mula ingin mendirikan Komunitas Guru Menulis.

Berdasarkan diskusi yang ia lakukan, kemudian ia mengetahui bahwa untuk proses penerbitan buku yang sudah memiliki ISBN (International Serial Book Number) itu sangat singkat, mudah dan tidak mahal.

Maka bermula dari diskusi inilah pada 1 Desember 2018 saya mengajak teman-teman lainnya yang memiliki visi sama untuk membantu kesulitan yang dialami oleh ibu bapak guru dalam pengembangan diri ini dengan mendirikan Komunitas Guru Menulis (K'Gum).

Saat ini dan ke depan K'Gum sedang menggarap potensi yang dimiliki para muridnya yang selama ini belum tertangani maksimal dalam bidang jurnalistik.

Kemudian langkah selanjutnya dilakukan K'Gum membentuk Dewan Redaksi yang dikepalai oleh Wuri Handayani, S.Pd. dan sejak 31 Desember 2021 Komunitas Guru Menulis mendirikan anak usaha yang diberi nama "MAJALAH CAHYA WIDYA".

Sasaran majalah ini adalah para murid dari jenjang SD dan SMP. Naskah dari rubrik majalah tersebut berasal dari kiriman tulisan para siswa SD dan SMP se-Kabupaten Cilacap.

Pesan dari Sigit untuk Para Guru Muda
Menurutnya, apa yang telah ia lakukan belum selesai. Sebab, berinovasi sebagai pendidik akan terus dan harus menjadi kewajiban.

Untuk bisa konsisten terhadap hal ini, Sigit berpesan untuk pemerintah dan sesama guru, tentang kunci selamat dalam hidup ini adalah "Kejujuran".

Oleh karena itu, ia berharap dalam sistem pendidikan yang diterapkan, bisa mengakomodir nilai-nilai kejujuran yang terus ditanamkan dan dibiasakan kepada murid. Banyak strategi agar nilai-nilai kejujuran ini dapat diimplementasikan kepada para murid.

"Dengan sikap jujur yang melekat pada para murid, maka ke depan jika saatnya memimpin baik di skala kecil maupun besar, maka amanah itu akan ditunaikan sesuai dengan regulasi dan tujuan dari lembaga yang dipimpinnya," harapnya.

Sigit menekankan bahwa dengan karakter jujur yang dimiliki, maka akan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat melalui kecerdasan yang dimiliki setiap siswa.

Selain itu, proses pembelajaran atau pendidikan saat ini juga mengalami perkembangan yang sangat cepat. Maka sebagai guru, perlu terus membuka diri untuk belajar.

"Kita selaku guru hendaknya berperan sebagai fasilitator maupun mediator dalam pembelajaran, bukan lagi sebagai satu-satunya sumber belajar. Kita harus bersikap open minded, murid diberi keleluasaan untuk berselancar mencari pengetahuan yang sudah tersedia di banyak sumber belajar," pungkasnya.






Minggu, 26 Maret 2023

SMP Negeri 2 Kedungreja Gelar Culture Festival

Pada Sabtu, 18 MAret 2023 SMP Negeri 2 Kedungreja melaksanakan Gelar Karya Budaya yang diberi tajuk “SpendaRaja Culture Festival”. Kegiatan ini bertempat di Lapangan Sekolah Desa Jatisari Kecamatan Kedungreja. Kegiatan ini dijadikan sebagai salah satu upaya mengenalkan potensi yang dimiliki oleh warga sekolah kepada masayarakat di sekitar SMP Negeri 2 Kedungreja. Kemeriahan ini semakin tampak dengan hadirnya sekitar 1.200 pengunjung terdiri atas orang tua murid kelas 7, 8, 9 dan sejumlah 225 siswa SD kelas 6 dari 9 SD penyangga di daerah Jatisari, Ciklapa dan Bumireja Kecamatan Kedungreja.



Kegiatan SpendaRaja Culture Festival ini merupakan rintisan perdana yang dilakukan oleh SMP Negeri 2 Kedungreja, bahkan satu-satunya yang diadakan di Kecamatan Kedungreja Cilacap. Acara ini merupakan salah satu wujud sekolah dalam memfasilitasi bakat minat dan kreasi siswa agar kompetensinya dapat berkembang.

Sigit Kindarto, S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa SpendaRaja Culture Festival bertujuan untuk memberikan kebebasan berkreasi kepada setiap warga sekolah, khususnya siswa agar berani tampil di muka umum, melatih kepercayaan diri, melatih daya kritis keatif dan inovatif serta menjadi media promosi sekolah kepada masyarakat. Selajutnya gelar karya ini menjadi salah satu tahapan bagi kami, warga sekolah, untuk nantinya mendeklarasikan sebagai “Sekolah Negeri Berbasis Religi”  dan  “Sekolah Negeri Berbasis Seni”.  Gelar karya ini sebagai soft launching dari dklarasi tersebut. Insya Alloh nanti di akhir tahun pembelajaran 2022/2023 sekaligus kegiatan Purnawidya secara resmi akan kami deklarasikan bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, ini rintisan yang perdana yang ada di Cilacap imbuhnya.



Berbagai tampilan dalam kegiatan gelar karya ini meliputi Market Day, Entrepeneur, Art, Dance traditional and modern. Selain kegiatan tersebut juga sekaligus diadakan sosialaisasi Asesmen Sumatif Akhir Jenjang kepada orangtua/wali siswa kelas 9 dan pembagian Laporan Hasil Penilaian Tengah Semester bagi orangtua/wali siswa kelas 7 dan 8.

Market day dilaksanakan oleh siswa kelas 9 sekaligus sebagai salah satu penilaian Tugas Unjuk Perfoma Mata Pelajaran IPS dan berkolaborasi dengan mata pelajaran lainnya.. Setiap siswa wajib melakukan praktik perdagangan dengan minimal menyediakan 1 produk kemudian menawarkannya kepada para pengunjung yaitu orangtua/wali siswa, siswa  SD dan SMP lain,



Untuk kegiatan Market day ini setiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok mengelola 1 stand, sehingga jumlah stand yang ditampilkan dalam kegiatan gelar karya ini berjumlah 24 buah. Setiap stand berusaha menampilkan karya kreasinya dengan hiasan yang beraneka rupa untuk menarik pembeli. Berbagai hasil kuliner baik yang dimasak di tempat pameran maupun yang sudah dipersiapkan dari rumah habis diborong oleh pembeli.

Sebagai bentuk lain dalam gelar karya ini adalah penampilan tari kreasi dari setiap kelas.  Sebagai rintisan Sekolah Negeri Berbasis Seni maka ajang ini menjadi tepat untuk mewujudkan mimpi tersebut. Sekolah mewajibkan setiap kelas harus mempunyai satu seni unggulan yang dikuasai oleh setiap siswa di kelas tersebut. Dengan metode ini tercipta 18 jenis tarian baik tradisional maupun modern yang berhasil ditampilkan dalam gelaran tersebut. Selain karya tiap kelas juga ditunjukkan Tari Topeng Ireng yang jumlah penarinya 70 siswa dari kelas 7 dan 8 yang akan tampil dalam Malam Inagurasi Parade Budaya HUT ke-167 Kabupaten Cilacap di Alun-Alun Sidareja. Selain itu juga dipajangkan karya rupa siswa kelas 9 dengan media talenan di sisi kanan dan kiri pintu masuk gelar karya.

Selanjutnya SMP Negeri 2 Kedungreja berencana mendeklarasikan Sekolah Negeri Berbasis Religi, didasari minat orangtua siswa yang saat ini cenderung mencari sekolah dengan basis agama yang kuat. Oleh karena itu, peluang ini diambil SMP Negeri 2 Kedungreja yang mempunyai slogan Pantang Henti Terus Ber-AKSI, dengan menambah materi keagamaan tanpa mengurangi kurikulum standar yang dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Program yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kedungreja sebagai penguat Sekolah Negeri Berbasis Religi adalah Sholat Dhuhur Berjamaah, Sholat Dhuha, Amalan Asmaul Husna, Jumpatara (Jumat Pagi Tadarus Al-Quran), Jumberling (Jumat Berinfaq Keliling), OSIS Peduli, PROSAJI (Program Satu Jam Mengaji), Tahrib Ramadhan, Peringatan Hari Besar Keagamaan, ini untuk siswa yang beragama Islam. Sedangkan bagi siswa dan guru yang beragama selain Islam diberikan ruangan khusus untuk melaksanakan kegiatan Ibadah Pagi. Ini menjadi satu-satunya yang ada di Kabupaten Cilacap khususnya untuk sekolah negeri.