SIGIT KINDARTO

"SELAMAT DATANG DI BLOG SANG OEMAR BAKRI"

Jumat, 09 Juni 2017

BINTANG PRESTASI SEBAGAI STIMULAN PEMBENTUKAN KARAKTER MULIA SISWA DI SMP NEGERI 7 CILACAP

A.   Pendahuluan
Peran sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan dapat membawa dampak terhadap peningkatan kualitas siswa. Dalam pasal 2 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 20 Th. 2003) dijelaskan bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan demikian kualitas siswa tidak hanya dilihat dari aspek intlektual semata, akan tetapi menyangkut ketiga aspek pendidikan, yaitu aspek kognitif yang berkaitan dengan kecerdasan, aspek afektif berkaitan dengan sikap, dan perilaku atau karakter, serta aspek psikomotor, berkaitan dengan kecakapan siswa.
Istilah karakter dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008: 683) diartikan sebagai ”tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang  dengan  yang  lain.  Watak dapat dimaknai sebagai sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti, serta tabiat dasar”.    
Pembentukan karakter seperti diungkapkan pakar Karakter dari UNY yaitu Prof. Zamroni  mencirikan nilai keberagaman yang berimplikasi pada terbentuknya perilaku menghormati dan menghargai orang lain / respect; keterbukaan dan adil / fairness; serta kepedulian / caring. (Mumpuniarti, 2012: 248-257),

Oleh karena itu, karakter yang dibudayakan di sekolah akan melahirkan siswa-siswa yang cerdas, baik dari sisi intelektual dan emosional yang dibuktikan dengan hasil belajarnya, implementasi sikap keseharian maupun kemampuan skillnya. Lembaga  pendidikan tidak hanya sekedar menghasilkan lulusan yang berprestasi dari sisi nilai hasil ujian yang tinggi, akan tetapi mampu melahirkan generasi baru yang berkarakter mulia yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Generasi yang senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam norma yang berlaku ke dalam tingkah laku keseharian.
Namun demikian Thomas Lickona (1991: 51) telah memprekdisikan akan terjadinya perilaku yang mengarah kepada dekarakterisasi moral di masyarakat. Dekarakterisasi  tersebut sebagai pertanda akan segera datangnya kehancuran suatu bangsa yaitu: 1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, 2. Ketidakjujuran yang membudaya, 3. Semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orangtua, guru, dan figur pemimpin 4. Pengaruh peer group terhadap tindakan kekerasan, 5. Meningkatnya kecurigaan dan kebencian, 6. Penggunaan bahasa yang memburuk, 7.  Penurunan etos kerja, 8. Menurunnya rasa tanggungjawab individu dan warga negara, 9. Tingginya perilaku merusak diri, dan 10. Semakin kaburnya pedoman moral. 
Saat ini prediksi tersebut telah terlihat nyata di hadapan kita. Terjadinya tawuran yang melibatkan kaum berpendidikan (baca: pelajar dan mahasiswa) yang mestinya mengedepankan sisi intelektualitasnya dalam menyelesaikan problema bersama bukan ototnya yang diutamakan, pudarnya rasa hormat kepada orang tua, siswa berani melukai secara fisik gurunya. Dekadensi moral di kalangan pelajar sungguh meresahkan dan membuat keprihatinan banyak pihak, free sex merajalela, realita pelanggaran tata krama di jalan seakan sudah menjadi tradisi, ketidakjujuran merajalela disegala lini dan sendi kehidupan masyarakat ditunjukkan dengan banyak tersangka korupsi dan pungli yang berhasil ditangkap oleh petugas berwajib akan tetapi ternyata tidak mengurangi niat jahat bagi yang lain untuk berbuat yang sama. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dicari solusinya.
Penulis berpikir bahwa untuk memutus mata rantai dekarakterisasi moral tersebut harus dimulai dari dunia pendidikan. Sekolah selama ini belum bertindak proaktif dalam penanaman budaya karakter mulia siswa karena sifatnya top-down. Oleh karena itu, sekolah  sebagai garda terdepan pembentuk karakter siswa sudah saatnya harus tampil optimal melalui program yang kreatif dengan mengutamakan kearifan lokal untuk memberikan inkulkasi karakter mulia kepada siswanya. Dengan demikian setiap sekolah harus dapat dan mampu menggali potensi yang dimilikinya dalam mengembangkan karakter mulia, sehingga setiap sekolah satu dengan lainnya mungkin mempunyai program dan pendekatan yang berbeda dalam penanaman inkulkasi karakter mulia ini karena disesuaikan dengan potensi diri, kearifan lokal serta stakeholdernya .
SMP Negeri 7 mempunyai cara dan pendekatan yang unik, menarik akan tetapi mampu mengajak siswa untuk membumikan dan membudayakan karakter mulianya karena cara pendekatan tersebut dapat diaplikasikan secara nyata dalam peri pergaulan dan kehidupan keseharian di sekolah.

A.       Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pendahuluan terebut, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah pembentukan karakter mulia pada siswa di SMP Negeri 7 Cilacap ?

B.   Pembahasan Dan Solusi
Pembentukan Karakter Mulia di SMP Negeri 7 Cilacap dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :
1.    Pemberian Bintang Prestasi
Bintang Prestasi adalah reward yang diberikan sekolah yang dikelola melalui Program Urusan Kesiswaan kepada setiap siswa yang telah berbuat jujur dan kebaikan lainnya kepada sesama siswa, guru maupun masyarakat sekitar.
Perbuatan jujur merupakan esensi dasar perbuatan baik lainnya. Orang berbuat jujur maka efek dominonya perbuatan berikutnya akan selaras dengan norma yang berlaku dalam masyarakat termasuk norma di sekolah. Oleh karena itu, kejujuran mendapat perhatian utama sebagai dasar pembentukan karakter mulia di SMP Negeri 7 Cilacap.
Pemberian bintang prestasi ini dimaksudkan sebagai stimulus kepada siswa sebaga reward atas perilaku kejujuran yang ditunjukkannya, dengan demikian akan diikuti kesadaran siswa lainnya untuk berbuat jujur pula. Kriteria siswa yang mendapatkan bintang prestasi adalah siswa :
a.      Menemukan barang bukan miliknya kemudian diserahkan kepada guru yang mengurusi barang temuan untuk diserahkan kembali atau diumumkan kepada yang kehilangan.
b.      Melakukan perbuatan baik yang dampaknya luar biasa bagi kepentingan siswa, sekolah dan masyarakat
c.      Berinisiasi positif disaat siswa lain tidak mau melakukannya, tetapi ada siswa yang berani mengambil sikap untuk tampil menginisiasinya.

Gambar 1. Penyematan Bintang Prestasi








Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa penerima bintang prestasi diketahui oleh siswa lain dan menjadi tokoh pelopor kejujuran, kemudian siswa lain mengikuti jejaknya untuk berbuat baik dan jujur. Selain penyematan bintang prestasi pada waktu upacara bendera juga dilakukan “Celebrasi Anak Jujur”, yaitu semua siswa penerima bintang prestasi balik kanan menghadap barisan peserta upacara kemudian melompat ke udara sambil melemparkan topinya dengan meneriakkan yel yel “Akulah Anak Jujur”.
Bintang prestasi yang diperoleh siswa kemudian dapat ditukarkan nilai kepada guru mata pelajaran yang dikehendakinya karena nilai hariannya kurang untuk mendapatkan tambahan nilai dari mata pelajaran tersebut. Selain mendapatkan tambahan nilai, penerima bintang prestasi juga mendapatkan Voucher Belanja di Kantin Kejujuran Sekolah dengan besar nominal yang telah ditentukan. Pemberian Voucher Belanja di Kantin Kejujuran ini diberikan pada moment - moment istimewa, seperti peringatan: Hari Pendidikan Nasional, Hari Anak Indonesia, HUT RI, Sumpah Pemuda, Hari Guru. Semua itu dilakukan agar siswa mampu membumikan karakter mulianya. Semenjak diberikannya stimulant bintang prestasi ini tidak ada lagi kekawatiran barang-barang berharga yang tertinggal, baik HP, uang, kacamata, dompet akan hilang atau tidak kembali, karena telah terbukti siswa di SMP Negeri 7 Cilacap mempunya rasa peduli dan menunjukkan karakter jujurnya.
Sebelum diadakan Reward Bintang Prestasi jarang sekali siswa yang mau melaporkan hasil temuannya kepada sekolah, meskipun banyak anak yang melapor dan merasa kehilangan. Kehilangan barang ini bukan berarti SMP Negeri 7 Cilacap banyak terjadi pencurian (hilang dicuri), tetapi barang tersebut hilang karena jatuh disuatu tempat, tertinggal atau lupa meletakkannya. Banyaknya bintang prestasi yang telah diberikan kepada siswa SMP Negeri 7 Cilacap selama tahun 2015 tampak dalam tampilan tabel berikut ini:

PEMBERIAN STIMULAN BINTANG PRESTASI
DI SMP NEGERI 7 CILACAP
TAHUN 2015
NO
NAMA BARANG
VOLUME TEMUAN
BULAN
1
PERLENGKAPAN SEKOLAH
12
JANUARI
UANG
18
PERLENGKAPAN MINUM
5
ASESORIS
9
LAIN - LAIN
2
2
PERLENGKAPAN SEKOLAH
10
FEBRUARI
UANG
20
PERLENGKAPAN MINUM
2
ASESORIS
8
LAIN - LAIN
3
3
PERLENGKAPAN SEKOLAH
5
MARET
UANG
20
PERLENGKAPAN MINUM
6
ASESORIS
5
LAIN - LAIN
5
4
PERLENGKAPAN SEKOLAH
27
APRIL
UANG
33
PERLENGKAPAN MINUM
4
ASESORIS
4
LAIN - LAIN
3
5
PERLENGKAPAN SEKOLAH
23
MEI
UANG
34
PERLENGKAPAN MINUM
11
ASESORIS
10
LAIN - LAIN
3
6
PERLENGKAPAN SEKOLAH
15
JUNI
UANG
22
PERLENGKAPAN MINUM
2
ASESORIS
2
LAIN - LAIN
1
7
PERLENGKAPAN SEKOLAH
2
JULI
UANG
11
PERLENGKAPAN MINUM
0
ASESORIS
0
LAIN - LAIN
0
8
PERLENGKAPAN SEKOLAH
14
AGUSTUS
UANG
28
PERLENGKAPAN MINUM
13
ASESORIS
3
LAIN - LAIN
3
9
PERLENGKAPAN SEKOLAH
11
SEPTEMBER
UANG
26
PERLENGKAPAN MINUM
8
ASESORIS
4
LAIN - LAIN
2
10
PERLENGKAPAN SEKOLAH
5
OKTOBER
UANG
19
PERLENGKAPAN MINUM
2
ASESORIS
5
LAIN - LAIN
2
11
PERLENGKAPAN SEKOLAH
10
NOVEMBER
UANG
22
PERLENGKAPAN MINUM
2
ASESORIS
5
LAIN - LAIN
2
12
PERLENGKAPAN SEKOLAH
6
DESEMBER
UANG
20
PERLENGKAPAN MINUM
1
ASESORIS
6
LAIN - LAIN
2



Tabel 1.  Stimulan Bintang Prestasi

2 komentar:

  1. Siip,,bangga pernah sekolah di SMP N 7 Cilacap

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah mba, sukses selalu untuk alumni Espentu dengan karakter jujurnya

      Hapus