SIGIT KINDARTO

"SELAMAT DATANG DI BLOG SANG OEMAR BAKRI"

Rabu, 11 Agustus 2021

~ APLIKASI PLICKERS UNTUK PEMBELAJARAN ~



Sigit Kindarto, S.Pd., M.Pd.
Guru SMP Negeri 7 Cilacap
Finalis Nasional Inovasi Pmbelajaran Kemdikbud 
Tahun 2019

Pendekatan/metode dalam proses belajar mengajar merupakan salah alat untuk mencapai tujuan, perumusan tujuan dengan sejelas-jelasnya merupakan syarat terpenting sebelum seseorang menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat. Apabila seorang guru dalam memilih metode mengajar kurang tepat akan menyebabkan kekaburan tujuan yang menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang akan digunakan. Selain itu pendidik juga dituntut untuk mengetahui serta menguasai beberapa metode dengan harapan tidak hanya menguasai metode secara teoritis (Oemar Hamalik: 2001)tetapi pendidik dituntut juga mampu memilih metode yang tepat untuk bisa mengoperasionalkan secara baik.

Seorang pendidik dituntut untuk menguasai pendekatan pembelajaran karena dapat membantu pendidik untuk mempermudah tugasnya dalam menyampaikan mata pelajaran tersebut. Pendekatan digunakan agar siswa mampu berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Pendidik dituntut untuk menerapakan tiga ranah dalam pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dan juga guru diharapkan mampu melihat tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa, baik itu siswa yang visual, auditorial maupun kinestik. Sehingga tujuan yang tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tercapai yaitu peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Hasil observasi di banyak sekolah jenjang SMP menujukkan bahwa kondisi ideal tersebut di atas belum tercipta. Kenyataan di lapangan, proses pembelajaran di kelas tingkat partisipasi dalam kegiatan pembelajaran rendah. Motivasi yang dimiliki siswa untuk berprean aktif dalam pembelajaran IPS masih jauh dari harapan. Hal ini berdampak kepada hasil belajar IPS yang diraih juga belum menggembirakan. Oleh karena itu, perlu ada tindakan lanjutan agar kondisi siswa tersebut tertangani dan ditemukan jalan solusinya. Dengan demikian motivasi siswa dan hasil belajar IPS-nya akan semakin meningkat dan menggembirakan.

 

A.      Manfaat Aplikasi Plickers

1.    Manfaat Teoritis:

Sebagai bahan kajian lanjutan dan untuk memberikan penjelasan penerapan pembelajaran aplikasi plickers berbasis android dalam evaluasi belajar IPS

2.    Manfaat Praktis

a.    Manfaat yang diperoleh siswa

1)        Memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar

2)        Dengan menerapkan aplikasi plickers berbasis android pada proses evaluasi pembelajaran IPS, siswa dapat lebih mudah dalam menjawab pertanyaan

3)        Dapat meningkatkan kemampuan motorik siswa

b.    Manfaat yang diperoleh guru

1)        Motivasi untuk meningkatkan ketrampilan memilih strategi pembelajaran

2)        Memberikan pengetahuan/wacana tentang metode belajar dengan aplikasi plickers dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

3)        Menambah kompetensi pedagogik guru dalam  menggunakan aplikasi plickers dalam pembelajaran IPS.

c.    Manfaat yang diperoleh sekolah

1)        Memperkenalkan tentang pemanfaatan teknologi milenial (digital) dalam proses pebelajaran

2)        Memberikan referensi kepada  guru-guru yang lain untuk lebih mengembangkan diri dalam proses pembelajaran di sekolah sesuai mata pelajarannya.



B.      Konsep Tentang Belajar

1.      Motivasi

1.      Motivasi Belajar

a.      Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Hamzah B. Uno (2011: 3), istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu.

Jeanne Ellis Ormrod (2009: 58) mengatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan.

Ada korelasi signifikan antara motivasi dan belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu. Korelasi ini menguatkan urgensitas motivasi belajar (Suprijono, 2010: 163).

Motivasi dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh peserta didik dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan mempunyai peranan khas untuk menumbuhkan gairah, rasa senang dan semangat belajar. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat (Sardiman, 2011: 75)

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan baik dari dalam maupun dari luar diri individu yang menyebabkan individu melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

 

b.      Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Suprijono (2010: 163) fungsi motivasi belajar adalah:

1.      Mendorong peserta didik untuk berbuat.

Motivasi disini berfungsi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan belajar.

2.      Menentukan arah kegiatan pembelajaran.

Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran.

3.      Menyeleksi kegiatan pembelajaran.

Yaitu menentukan kegiatan-kegiatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut.

Beberapa uraian tentang fungsi motivasi belajar di atas menunjukkan bahwa motivasi merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan dan memberikan arah dari kegiatan yang akan dikerjakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

 

c.       Indikator Motivasi Belajar

Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno (2011: 9) dapat diklasifiksikan sebagai berikut:

1)   Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

2)   Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

3)   Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

4)   Adanya penghargaan dalam belajar.

5)   Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6)   Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.

 

2.      Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Evaluasi bersifat kualitatif yang pada dasarnya adalah merupakan penafsiran atau interprestasi yang sering bersumber pada data kuantitatif (Anas Sudijono, 2006). Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2007) penilaian pendidikan adalah proses untuk memperoleh informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik (Zainal Arifin, 2009: 10).

 

3.      Aplikasi Plickers

Plickers menurut Irpan Anshary (www.ipsasyik.web.id) merupakan sebuah alat penilaian untuk memberikan pengujian secara cepat akan pengetahuan siswa anda melalui soal berbentuk pilihan ganda, pernyataan benar atau salah, poling dan masih banyak lagi. Plickers memungkinkan kita membuat kelas interaktif khususnya dalam memberikan penilaian ke siswa. Untuk menerapkannya di kelas, caranya cukup mudah, siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan tidak membutuhkan alat atau gawai, namun hanya perlu kertas atau kartu dengan gambar kode tertentu mirip seperti QR Code kemudian akan digunakan untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Guru akan mengecek jawaban dengan gawai yang sudah terinstal Plickers App di dalamnya. Anda bisa menggunakan smartphone atau tablet baik dengan IOS maupun Android.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar